Nusakabari.com – (Pandeglang) – Kegiatan Transformasi Green Economy yang berlangsung di Desa Majau, Pandeglang yang merupakan hasil dari Program Hibah DRTPM Kemenristekdikti Tahun 2024 dari skema Pengabdian Masyarakat Pemula dan diketuai oleh Cory Novi, S.Si., M.Sc, dosen Kimia Fakultas Sains, Farmasi, dan Kesehatan UNMA, bersama anggota tim Swastika Oktavia, S.Si., M.Sc (Dosen Biologi) dan Eva Sutihat, S.E., M.M (Dosen Manajemen), berkolaborasi dengan mahasiswa untuk mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan pupuk organik. Acara ini juga menghadirkan praktisi tanaman hortikultura, H. Dulmanap, S.P., M.M., sebagai narasumber utama. (29/8/2024)
Menurut Dulmanap, “Penurunan kualitas tanah di Indonesia akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan kini menjadi perhatian serius. Meski pupuk kimia dikenal mampu meningkatkan hasil panen, dampak jangka panjangnya terhadap kualitas tanah justru semakin merugikan. Di tengah tantangan ini, pupuk organik muncul sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sayangnya, penerapannya di Indonesia masih terbatas, terutama karena harga yang lebih tinggi dan kurangnya bukti empiris mengenai efektivitasnya.
Dulmanap juga menambahkan petani cabai di Kelompok Tani Gemah Ripah Majau menyambut baik inovasi ini. Mereka berharap penggunaan pupuk organik akan mengembalikan kesuburan tanah yang semakin hari semakin menurun. Dengan begitu, hasil panen dapat kembali meningkat, mengurangi kerugian yang selama ini mereka alami akibat kualitas tanah yang terus memburuk.
Inisiatif UNMA Banten ini tidak hanya membantu memecahkan masalah pertanian lokal, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan Green Economy dapat diterapkan dalam skala kecil untuk dampak yang lebih besar. Dengan kolaborasi antara akademisi dan praktisi, diharapkan inovasi ini dapat menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia, ungkapnya.
(Red)